Kreativitas Melayang di Angkasa: Lomba Layang-layang Warnai Perayaan HUT RI ke-79 di Desa Merkawang

  • Oct 04, 2024
  • Merkawang
  • Sosial dan Budaya, Pernak-Pernik Desa, Olahraga

Tuban, merkawang-tambakboyo.desa.id | Minggu, 22 September 2024, Desa Merkawang di Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, tampak begitu semarak. Langit biru cerah yang biasanya tenang berubah menjadi panggung utama berbagai layang-layang beraneka bentuk dan warna, melayang indah dalam Lomba Layang-layang yang digelar sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) HUT RI ke-79. Ajang ini tidak hanya menjadi hiburan bagi warga desa, tetapi juga menjadi ajang unjuk kreativitas dan kebersamaan di tengah suasana kemerdekaan yang penuh suka cita.

Bertempat di Lapangan Gelora Karya Bhakti Sumur Boto, acara lomba layang-layang dimulai tepat pada pukul 13.00 WIB. Sejak siang, warga Desa Merkawang sudah mulai berdatangan ke lapangan, tak ingin melewatkan momen seru yang sudah ditunggu-tunggu ini. Puluhan layang-layang dari berbagai RT di Desa Merkawang ikut serta dalam lomba ini, dengan peserta dari RT 1 hingga RT 10 bersemangat mendaftarkan layang-layang mereka untuk berlaga di dua kategori utama: Sowangan dan Kreasi. Nama-nama layangan yang unik dan kreatif semakin menambah warna dan keseruan acara, mulai dari Pereda, Kesatria Watu Curing, Lodoyo Arsir, hingga Burung Hantu.

Acara diawali dengan pengundian peserta berdasarkan RT. Setiap peserta memiliki kesempatan yang sama untuk menampilkan karya layang-layang terbaik mereka. Penilaian lomba dilakukan secara cermat oleh juri-juri yang telah berpengalaman di dunia layang-layang, yakni Mas Hendri dari Jenu dan Mas Kartana dari Tambakboyo. Kedua juri ini bukanlah sosok asing dalam dunia layang-layang, sehingga kehadiran mereka membawa kredibilitas dalam proses penjurian.

Kategori Sowangan dinilai berdasarkan tiga aspek utama: suara layangan saat terbang, kreativitas dalam desain, dan stabilitas saat layangan melayang di udara. Layang-layang yang masuk kategori ini biasanya memiliki suara khas yang menarik perhatian saat diterbangkan. Sorakan penonton tak henti-hentinya terdengar setiap kali layangan bersiap melayang tinggi di langit, menambah ketegangan bagi para peserta.

Sementara itu, Kategori Kreasi lebih menitikberatkan pada aspek visual. Layangan-layangan di kategori ini dinilai berdasarkan keunikan bentuk, kombinasi warna, serta kemampuan layang-layang tersebut untuk terbang dengan stabil di udara. Setiap peserta menampilkan kreasi terbaik mereka, dengan motif dan bentuk yang bervariasi mulai dari layangan berbentuk binatang, kapal, hingga desain yang lebih modern dan futuristik. Kategori Kreasi menjadi ajang unjuk bakat dan kreativitas, yang berhasil menyulut decak kagum dari penonton di sepanjang perlombaan.

Dalam setiap putaran, para peserta diberi kesempatan untuk menerbangkan layangan mereka hingga tiga kali. Momen inilah yang paling menegangkan, baik bagi peserta maupun penonton. Sebelum layangan dilepaskan, suasana hening terasa di sekitar arena. Namun, saat layangan berhasil terbang tinggi, sorakan meriah dan tepuk tangan riuh segera menggema, menyemangati para peserta. Angin sepoi-sepoi yang berhembus lembut di lapangan Gelora Karya Bhakti menjadi sahabat terbaik bagi layang-layang yang ingin menggapai langit, menambah dramatisnya setiap penerbangan.

Setelah melalui beberapa putaran yang seru dan kompetitif, akhirnya juri mengumumkan para pemenang yang berhasil mencuri perhatian dengan layangan mereka yang luar biasa. Berikut adalah daftar para juara yang berhasil membawa pulang kebanggaan untuk RT masing-masing:

  1. Kategori Sowangan:
  1. Juara 1: RT 02 RW 02 dengan layangan Pereda, berhasil memikat juri dengan suara khasnya yang menderu tajam saat terbang di udara.
  2. Juara 2: RT 05 RW 02 dengan layangan Lodoyo Arsir, menunjukkan kemampuan terbang yang stabil dengan suara yang unik.
  3. Juara 3: RT 04 RW 02 dengan layangan Pegon Batik, mencuri perhatian dengan motif batik yang anggun dan elegan, mengombinasikan seni tradisional dengan kemampuan terbang yang mumpuni.

Kategori Kreasi:

  1. Juara 1: RT 01 RW 02 dengan layangan Kesatria Watu Curing, menampilkan warna cerah yang mencolok di langit biru dan bentuk layangan yang unik.
  2. Juara 2: RT 02 RW 01 dengan layangan Kosmic, menghadirkan desain futuristik yang mengundang kekaguman penonton.
  3. Juara 3: RT 01 RW 02 dengan layangan Burung Hantu, menampilkan detail luar biasa dalam bentuk layangan yang anggun saat melayang di udara.

Kemeriahan lomba ini semakin terasa ketika seluruh peserta bersama-sama menerbangkan layangan mereka secara serentak pada akhir acara. Pemandangan langit Desa Merkawang dipenuhi dengan layangan-layangan berwarna-warni, menciptakan panorama yang indah dan memukau. Para penonton pun turut larut dalam keceriaan, mengabadikan momen tersebut dengan kamera ponsel mereka.

Acara lomba layang-layang ini bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan juga menjadi simbol persatuan dan gotong royong warga Desa Merkawang. Semua elemen masyarakat, dari anak-anak hingga orang dewasa, turut berpartisipasi dengan semangat tinggi, menambah makna dalam perayaan HUT RI ke-79 ini. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi salah satu bentuk pelestarian budaya layang-layang yang kian jarang ditemui di era modern.

Bagi para peserta, kemenangan bukanlah satu-satunya tujuan. Kebersamaan dan keceriaan yang tercipta selama acara ini jauh lebih bermakna. Semua peserta, baik yang menang maupun yang belum beruntung, pulang dengan senyum lebar dan hati gembira, membawa pengalaman tak terlupakan. Warga Desa Merkawang kini menantikan berbagai acara seru lainnya yang akan melengkapi rangkaian perayaan PHBN di desa mereka.

Dengan demikian, lomba layang-layang ini telah sukses mengukir kenangan manis dan menghidupkan kembali semangat kemerdekaan yang penuh keceriaan di Desa Merkawang. Sampai jumpa di acara seru berikutnya! (ar/sis/san)

Info Desa, Mengabarkan untuk Indonesia